PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS
BERKENAAN
DENGAN KEGIATAN SEKOLAH
DENGAN
SISTEMATIKA YANG TEPAT DAN BERBAHASA BAKU
MELALUI
PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GALERI/PAMERAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada
Siswa Kelas VIII MTs Bahrul Ulum
K.H. Busthomi Awipari Kota
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016)
Nurbella
Aprianti Rizkyna
Email:
nurbella.rizkyna@gmail.com
Dr.
Hj. Iis Lisnawati, M.Pd.
Hj.Titin
Kusmini, Dra, M.Pd.
Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRAK
Nurbella Aprianti Rizkyna. 2016.
Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Dinas Berkenaan dengan Kegiatan Sekolah
dengan Sistematika yang Tepat dan Berbahasa Baku melalui Pembelajaran Menulis
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Galeri/Pameran (Penelitian Tindakan Kelas
pada Siswa Kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H. Busthomi Awipari Kota Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2015/2016). Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah merupakan salah satu kompetensi dasar yang
harus dimiliki siswa kelas VIII berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Walaupun demikian pada kenyataanya, siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum
tahun ajaran 2015/2016 belum mampu menulis surat dinas berkenaan dengan
kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan berbahasa baku. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran
galeri/pameran dalam pembelajaran menulis meningkatkan kemampuan menulis surat
dinas yang berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan
berbahasa baku pada siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK).
Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat peningkatan proses serta hasil
belajar. Pada proses belajar pada siklus kesatu terdapat 2 siswa (6,90%) yang
tidak aktif, 1 siswa (3,45%) yang tidak bertanggung jawab, dan 3 siswa (10,34%)
yang tidak berpartisipasi. Pada siklus kedua sudah tidak ada lagi siswa yang
tidak aktif, tidak bertanggung jawab, dan tidak berpartisipasi. Pada siklus
kesatu terdapat 12 siswa (41,38%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dari standar KKM 75, dan 17 siswa (58,62%) belum mencapai KKM. Pada
siklus kedua semua siswa (100%) sudah mencapai KKM.
Kata Kunci : Kemampuan Menulis Surat
Dinas, Model Pembelajaran Galeri/Pameran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ABSTRACT
Nurbella Aprianti Rizkyna. 2016.
Upgrades Letter Writing With regard to the Office of School Activity with the
Right Systematics and Speak Baku through Learning Writing by Using Learning
Model Galleries/Exhibitions (Classroom Action Research in Class VIII MTs Bahrul
Ulum KH Busthomi Awipari Tasikmalaya City Academic Year 2015/2016). Study
Program Language and Literature Indonesia. Faculty of Teacher Training and
Education. Siliwangi University in Tasikmalaya.
Writing
official letter related to school activity is one of basic competencies that
must be had by students at the eighth grade based on a curriculum, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Even though, in fact, the students at the eighth grade in MTs Bahrul
Ulum K.H. Busthomi Awipari Tasikmalaya 2015/2016 could not
be able to write the official letter yet related to school activity by using
appropriate systematical and standard language. This research aims to know whether
gallery learning model in writing learning process could improve or could not
improve their writing skill related to school activity by using appropriate
systematical and standard language. The
method used in this research is the method of classroom action research (PTK). Based
on analyzed data, there are a changing and improving students learning process
and product. In learning process at the first cycle, there are two passive
students (6,90%) an irresponsible student (3,45%), and three students who did
not participate (10,34%). At the second cycle there is no passive student,
irresponsible student and student who did not participate. At the first cycle,
there are 12 students who reached KKM from its standard, 75, and 17 students
who did not reach KKM yet. At the second cycle all students has reached KKM.
Keywords: Writing skill the official letter, Gallery learning model, Classroom
action research (PTK)
A. PENDAHULUAN
Menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah merupakan salah satu kompetensi dasar yang
harus dimiliki siswa kelas VIII berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Walaupun demikian pada kenyataanya, siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H.
Busthomi Awipari Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016 belum mampu menulis
surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan
berbahasa baku.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran
galeri/pameran dalam pembelajaran menulis meningkatkan kemampuan menulis surat
dinas yang berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan
berbahasa baku pada siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H. Busthomi Awipari
Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.
Hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Della
Asri Nurani, Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
UNSIL Tasikmalaya. Judul penelitiannya adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Menulis Pantun dalam Pembelajaran Menulis dengan menggunakan Model Pembelajaran
Galeri/Pameran (Penelitian Tindakan Kelas pada pada Siswa Kelas VII SMP Negeri
4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013)”.
Della Asri Nurani menyimpulkan bahwa
model pembelajaran galeri/pameran dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis
pantun pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya tahun ajaran
2012/2013. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan dan peningkatan
proses dan hasil belajar siswa, yaitu semua siswa (100%) memperoleh nilai di
atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada siklus kedua.
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Ketidakmampuan
siswa dalam menulis surat tampak dalam surat yang dibuat oleh siswa. Terdapat
isi surat yang tidak sesuai dengan topik surat, sistematika surat yang tidak
tepat, penggunaan bahasa yang tidak baku dalam hal kalimat dan pilihan kata
yang tidak tepat, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, penggunaan kata
yang tidak tepat, serta penggunaan tanda baca koma (,) dan tanda baca titik (.)
yang tidak tepat. Informasi tersebut diperoleh dari guru bahasa Indonesia MTs
Bahrul Ulum K.H. Busthomi, Bapak Aos Ridwan, S.Pd.
Berdasarkan data yang
diperoleh penulis, dari 29 siswa terdapat 6 siswa (21%) yang telah berhasil
mencapai nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedangkan 23
siswa (79%) belum berhasil mencapai nilai sesuai dengan KKM yang ditetapkan
oleh sekolah, yaitu 75.
Penulis menelusuri
lebih lanjut penyebab ketidakberhasilan pembelajaran menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah tersebut. Melalui wawancara dengan Bapak Aos
Ridwan, S.Pd., diperoleh data bahwa penyebab ketidakberhasilan pembelajaran
adalah model pembelajaran yang digunakannya pada saat mengajar menulis surat
dinas adalah metode ceramah.
Berdasarkan pada
permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berupa
pembelajaran menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran galeri.
Menurut Berdiati (2010:139), “Model ini disebut juga model pameran. Hasil karya
siswa berupa tulisan dipamerkan di dinding kelas seperti layaknya sebuah
pameran. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk membuat karya berbentuk tulisan
dengan baik dan kreatif.”
Penelitian yang penulis
lakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Wibawa (2004:3) mengungkapkan,
“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat
masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Arikunto juga
(2006:95) mengemukakan, “Ciri terpenting dari penelitian tindakan kelas yaitu
suatu upaya untuk memecahkan masalah, sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.”
Hasil penelitian
penulis wujudkan berupa skripsi yang berjudul, “Peningkatan Kemampuan Menulis
Surat Dinas Berkenaan dengan Kegiatan Sekolah dengan Sistematika yang Tepat dan
Berbahasa Baku melalui Pembelajaran Menulis dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Galeri (PTK pada Siswa Kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H. Busthomi
Tahun Ajaran 2015/2016).”
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis
menggunakan metode tindakan kelas, karena di MTs Bahrul Ulum tahun ajaran 2015/2016 masih banyak siswa
kelas VIII yang belum mampu menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan
sekolah dengan sistematika yang tepat dan berbahasa baku. Oleh karena itu,
penulis berharap dengan digunakannya metode PTK permasalahan yang ada dapat
diminimalkan.
Langkah-langkah yang
dilakukan penulis dalam melaksanakan Penelitian ini didesain oleh Heryadi
(2010: 64) yaitu sebagai berikut.
Siklus 1 (Gambar siklus terlampir :D)
Analisis dan Refleksi
Deskripsi
Hasil Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan Ulang
Siklus 2
Analisis dan Refleksi
Deskripsi
Hasil Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Rencana Tindakan Ulang
Gambar 3.1 Langkah-langkah PTK
C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah data proses dan hasil pembelajaran pada siklus
kesatu dan siklus kedua. Dalam proses pembelajaran pada siklus kesatu dalam
aspek keaktifan terdapat 7 siswa
(24,14%) yang berkategori aktif, 20 siswa (68,97%) yang kurang aktif, dan 2 siswa
(6,90%) yang tidak aktif. Dalam aspek tanggung jawab terdapat 11 siswa (37,93%)
yang bertanggung jawab, 17 siswa (58,62%) yang kurang bertanggung jawab, dan 1
orang siswa (3,45%) yang tidak bertanggung jawab. Dalam aspek partisipasi
terdapat 12 siswa (41,38%) yang berpartisipasi, 14 siswa (48,28%) yang kurang
berpartisipasi, dan 3 siswa (10,34%) yang tidak berpartisipasi.
Pada siklus kedua,
perolehan nilai proses belajar siswa dalam menulis surat dinas berkenaan dengan
kegiatan sekolah dalam aspek keaktifan terdapat 23 siswa (79,31%) yang aktif
dan ada 6 siswa (20,68%) yang kurang aktif. Dalam aspek tangggung jawab
terdapat 24 siswa (82,76%) yang bertanggung jawab dan 5 siswa (17,24%) yang
kurang bertanggung jawab. Dalam aspek partisipasi terdapat 23 siswa (79,31%)
yang berpartisipasi dan 6 siswa (20,68%) yang kurang berpartisipasi.
Perolehan persentase
proses belajar siswa dalam menulis surat dinas dari data-data di atas
menunjukkan bahwa pada siklus kesatu proses belajar siswa ternyata masih rendah
dan kurang memuaskan, karena masih banyak siswa yang kurang aktif, kurang
bertanggung jawab, dan kurang berpartisipasi. Penulis menyatakan proses belajar
siswa pada siklus kesatu kurang baik. Nilai proses pada siklus kedua hasilnya
memuaskan karena keaktifan, tanggung jawab, dan partisipasi siswa sudah
meningkat. Penulis menyatakan proses pembelajaran pada siklus kedua lebih baik
dibandingkan dengan proses pembelajaran pada siklus kesatu.
Berdasarkan data yang
diperoleh dapat diketahui bahwa nilai hasil pembelajaran pada siklus kesatu
terdapat siswa yang memperoleh nilai 90,8 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang
memperoleh nilai 79,3 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai
78,2 sebanyak 5 orang (17,24%), siswa yang memperoleh nilai 77 sebanyak 1 orang
(3,45%), siswa yang memperoleh nilai 75,9 sebanyak 4 orang (13,79%), siswa yang
memperoleh nilai 74,7 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai
65,5 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai 57,5 sebanyak 1
orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai 54 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa
yang memperoleh nilai 51,7 sebanyak 3 orang (10,34%), siswa yang memperoleh
nilai 48,3 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai 46 sebanyak 1
orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai 42,5 sebanyak 3 orang (10,34%),
siswa yang memperoleh nilai 39,1 sebanyak 3 orang (10,34%), dan siswa yang
memperoleh nilai 33,3 sebanyak 2 orang (6,90%).
Perolehan nilai hasil
pembelajaran pada siklus kedua yaitu terdapat siswa yang memperoleh nilai 96,6
sebanyak 2 orang (6,90%), siswa yang memperoleh nilai 94,3 sebanyak 7 orang
(24,14%), siswa yang memperoleh nilai 90,8 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang
memperoleh nilai 88,5 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai
87,4 sebanyak 1 orang (3,45%), siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 1 orang
(3,45%), siswa yang memperoleh nilai 82,8 sebanyak 2 orang (6,90%), siswa yang
memperoleh nilai 81,6 sebanyak 2 orang (6,90%), siswa yang memperoleh nilai
79,3 sebanyak 2 orang (6,90%), siswa yang memperoleh nilai 78,2 sebanyak 4
orang (13,79%), siswa yang memperoleh nilai 77 sebanyak 5 orang (17,24%), dan
siswa yang memperoleh nilai 75,9 sebanyak 1 orang (3,45%).
Berdasarkan data tersebut, dapat
diketahui bahwa pada siklus kesatu terdapat 12 siswa (41,38%) yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari standar KKM 75, dan 17 siswa (58,62%)
belum mencapai KKM. Pada siklus kedua semua siswa (100%) sudah mencapai KKM.
Ketercapaian penelitian
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor utama yang mempengaruhi
ketercapaian dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang penulis
gunakan. Model pembelajaran yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
model pembelajaran galeri/pameran. Model pembelajaran ini dapat memotivasi
siswa untuk lebih kreatif dan berhati-hati dalam membuat sebuah karya. Siswa
juga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena siswa dapat
memberikan komentar terhadap karya orang lain. Menurut Berdiati (2010:139),
“Model ini disebut juga model pameran. Hasil karya siswa berupa tulisan
dipamerkan di dinding kelas seperti layaknya sebuah pameran. Hal ini dapat
memotivasi siswa untuk membuat karya berbentuk tulisan dengan baik dan
kreatif.”
Pada proses
pelaksanaan, penulis berupaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan
menetapkan kriteria penulisan surat dinas, karena surat dinas yang telah dibuat
siswa akan dinilai oleh siswa lain, sehingga ketika menulis surat dinas siswa
berupaya untuk menulis surat dinas sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
dengan sangat hati-hati dan teliti. Penulis berharap dengan terus memberikan
motivasi kepada siswa, siswa menjadi lebih bersemangat, aktif, dan
bersungguh-sungguh ketika mengikuti pembelajaran. Syah (2009:151)
mengungkapkan, “Motivasi ialah keadaan internal manusia yang mendorongnya untuk
melakukan sesuatu.” Selain itu, siswa juga termotivasi dengan penerapan model
pembelajaran galeri/pameran dalam pelaksanaan pembelajaran. Motivasi yang
disebabkan oleh penerapan model pembelajaran tersebut termasuk ke dalam
motivasi ekstrinsik, yakni motivasi dari luar individu siswa yang mendorong
siswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik. Seperti yang dikemukakan
oleh Syah (2009:152), “Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar.”
Untuk lebih meyakinkan
bahwa model pembelajaran galeri merupakan salah satu faktor keberhasilan
belajar siswa dan dapat memotivasi siswa dalam belajar ke arah yang lebih baik,
maka penulis memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa dalam bentuk
wawancara. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa merasa mudan, tidak bosan,
dan senang belajar menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran
galeri.
Hasil wawancara tersebut
dapat membuktikan bahwa model pembelajaran galeri/pameran disenangi oleh siswa,
karena melalui model ini siswa dapat belajar dengan baik, aktif, bertanggung
jawab, berpartisipasi, saling mengoreksi dan saling melengkapi kekurangan
masing-masing, serta membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis
surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan
berbahasa baku. Selain itu, terjadinya perubahan dan peningkatan proses dan
hasil belajar siswa dapat menjadi bukti bahwa model galeri/pameran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H. Busthomi
Awipari Ciberureum Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016. Dengan demikian,
maka penulis menyatakan bahwa penelitian ini selesai dan dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.
D. SIMPULAN
Berdasarkan uraian
sebelumnya, dapat penulis simpulkan sebagai berikut.
1.
Pembelajaran menulis surat dinas
menggunakan model pembelajaran galeri/pameran berhasil dengan baik. Hal ini
terlihat dengan adanya peningkatan baik pada proses maupun hasil belajar.
2.
Peningkatan pada proses dapat dilihat
dari banyaknya aktivitas siswa yang berhasil dengan keaktifan, tanggung jawab,
dan partisipasi. Pada siklus kesatu terdapat 2 siswa (6,90%) yang tidak aktif,
1 siswa (3,45%) yang tidak bertanggung jawab, dan 3 siswa (10,34%) yang tidak
berpartisipasi. Pada siklus kedua sudah tidak ada lagi siswa yang tidak aktif,
tidak bertanggung jawab, dan tidak berpartisipasi. Hasil belajar siklus kesatu
kurang berhasil. Pada siklus kesatu hanya 12 siswa (41,38%) yang mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari standar KKM 75, dan 17 siswa (58,62%)
yang belum mencapai KKM. Pada siklus kedua semua siswa (100%) sudah mencapai
KKM. Dengan begitu, pembelajaran pada siklus kedua berhasil.
Peningkatan proses
maupun hasil pembelajaran menyebabkan hipotesis penelitian diterima. Artinya model
pembelajaran galeri/pameran dapat meningkatkan kemampuan menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan
sistematika yang tepat dan bahasa baku
pada siswa kelas VIII MTs Bahrul Ulum K.H. Busthomi Awipari Cibeureum Kota
Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016.
E. SARAN
Berikut ini penulis
kemukakan beberapa saran yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.
Guru bahasa Indonesia hendaknya
menggunakan model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar siswa lebih
bersemangat mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.
2.
Guru bahasa Indonesia harus berupaya
lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran agar mampu meningkatkan ketertarikan siswa
dalam belajar.
3.
Guru bahasa Indonesia sebaiknya
memperhatikan kegiatan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, agar dapat
mengetahui kelemahan dan keunggulan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga
kelemahan siswa dapat diatasi, dan keunggulan siswa dapat dikembangkan.
4.
Sebaiknya pihak sekolah bekerja sama
dengan orang tua siswa untuk saling membimbing anak didiknya agar lebih baik
dan lebih berprestasi dalam semua bidang.
F. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Berdiati,
Ika. (2010). Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Sega Arsy.
Depdiknas.
(2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djojosuroto,
Kinayati dan M.L.A. Sumaryati. (2010). Prinsip-Prinsip
Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.
Heryadi,
Dedi. (2014). Metode Penelitian
Pendidikan Bahasa. Bandung: Pustaka Billah.
Kusumah,
Wijaya dan Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Taniredja,
Tukiran. (2012). Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Alpabeta.
Comments
Post a Comment